Join

Recent Posts

3/recent/post-list

Apa itu pendidikan yang memerdekakan?

Pendidikan merdeka itu berdaya upaya dengan sengaja untuk  memajukan hidup tumbuhnya budi-pekerti (rasa pikiran, roh)  dan badan anak dengan jalan pengajaran, teladan, dan pembiasaan  jangan disertai perintah dan paksaan” (Ki Hadjar Dewantara).


Pada bagian pertama tentang Pendidikan yang Memerdekakan pengetahuan tentang dasar-dasar pendidikan kita telah mempelajari tentang pengertian pendidikan secara umum.

Perlunya Menguasai Diri dalam Pendidikan Budi Pekerti

To top

Pendidikan yang Memerdekakan pengetahuan tentang dasar-dasar pendidikan dan menguasai diri dalam pendidikan. Watak biologis dan tidak dapat lenyap dari jiwa manusia sangat banyak contohnya. Kita juga dapat melihat dalam kehidupan setiap manusia. Misalnya, orang yang karena pendidikannya, keadaan dan pengaruh lainnya, seharunya berbudi dermawan.

Namun demikian, jika ia memang mempunyai dasar watak kikir atau pelit, maka ia kan selalu kelihatan kikir, walaupun orang tersebut tahu akan kewajibannya sebagai dermawan terhadap fakir miskin (ini pengaruh pendidikannya yang baik). Semasa ia tidak sempat berpikir, tentulah tabiat kikir orang tersebut itu akan selalu kelihatan. Setidak-tidaknya kedermawanan orang itu akan berbeda dengan orang yang memang berdasar watak dermawan.

Janganlah pendidik itu berputus asa karena menganggap tabiat-tabiat yang biologis (hidup perasaan) itu tidak dapat dilenyapkan sama sekali. Memang benar kecerdasan intelligible (hidup angan-angan) hanya dapat menutupi tabiat-tabiat perasaan yang tidak baik, akan tetapi harus diingat bahwa dengan menguasai diri (zelfbeheersching) secara tetap dan kuat, ia akan dapat melenyapkan atau mengalahkan tabiat-tabiat biologis yang tidak baik itu.

Jadi, kalau kecerdasan budi yang dimiliki orang tersebut sungguh baik, yaitu dapat mengadakan budi pekerti yang baik dan kokoh sehingga dapat mewujudkan kepribadian (persoonlikjkheid) dan karakter (jiwa yang berasas hukum kebatinan), maka ia akan selalu dapat mengalahkan nafsu dan tabiat-tabiatnya yang asli dan biologis tadi.

Pendidikan yang Memerdekakan pengetahuan tentang dasar-dasar pendidikan.

Oleh karena itu, menguasai diri (zelfbeheersching) merupakan tujuan pendidikan dan maksud keadaban. ‘Beschaving is zelfbeheersching’ (adab itu berarti dapat menguasai diri), demikian menurut pengajaran adat atau etika.

Jenis-Jenis Budi Pekerti

To top

Setelah kita mengetahui bahwa budi pekerti seseorang itu dapat mewujudkan sifat kebatinan seseorang dengan pasti dan tetap, kita juga harus mengetahui pula bahwa tidak ada dua budi pekerti orang yang sama. Jadi, sama keadaannya dengan roman muka manusia, tidak ada dua orang yang sama. Meskipun, orang dapat membedakan budi pekerti manusia menjadi beberapa macam atau jenis (typen), sehingga orang dapat mempunyai ikhtisar tentang garis-garis atau sifat-sifat watak orang secara umum.

Pembagian budi pekerti menjadi beberapa jenis tersebut berdasarkan pada
sifat angan-angan, sidat perasaan, dan sidat kemauan (analystis).

Baca juga : Pendidikan yang Memerdekakan pengetahuan tentang dasar-dasar pendidikan 2

Tiga sifat itu digabungkan menjadi satu (synthetis); sehingga mewujudkan suatu macam atau tipe budi pekerti yang pasti. Salah satu pembagian tipe budi pekerti yang terkenal disampaikan oleh almarhum Prof. Dr. Heymans, guru besar Universitas Groningen, yang sudah mengadakan penyelidikan disertai percobaan dan ditetapkan adanya 8 jenis budi pekerti orang.
Ada pula yang membagi budi pekerti menjadi beberapa jenis berdasarkan hasrat seseorang. jadi, bukan pembagian analytis, akan tetapi pembagian
secara global dan etis (etis = menurut rasa adab).

Pendidikan yang Memerdekakan pengetahuan tentang dasar-dasar pendidikan

Adapun Prof. Sprangermembagi budi pekerti menjadi 6 jenis, yakni bersandar pada Hasrat orang pada: 1Kekuasaan (machtsmensch), 2. Agama (religious mench), 3. Keindahan (kunstmensch), 4. Kegunaan atau faedah (nutsmensch atau econimisch mensch), 5. Pengetahuan atau kenyataan (wetenschaps) dan 6. Menolong mendermakan atau mengabdi (sociale mensch).

Naluri Pendidikan

To top

Setelah ikhtisar arti, maksud, dan tujuan Pendidikan dijelaskan pada uraian
sebelumnya, sekarang akan dijelaskan bagian-bagian khusus: untuk permulaan mengenai syarat-syarat dan alat-alat dalam Pendidikan yang teratur.

Disebut ‘yang teratur’, sebab Pendidikan itu sebenarnya berlaku di tiap-tiap keluarga dengan cara yang tidak teratur.

Berlakunya Pendidikan dari tiap-tiap orang terhadap anak-anak terbawa oleh adanya paedagogis instinct, yakni keinginan dan kecakapan tiap-tiap manusia untuk mendidik anak-anaknya agar selamat dan Bahagia.

Naluri atau instinct disebabkan pula oleh adanya naluri yang pokok (oerinstinct), yang bertujuan agar terwujudnya keberlangsungan keturunan (ngudhi-tuwuh), behoud van de sort).

Apa itu pendidikan yang memerdekakan? Apa itu pendidikan yang memerdekakan? Reviewed by margono on 23.33 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.